Sedikitnya 7 kecamatan di Kabupaten Tabalong tergenang banjir, ratusan rumah warga di puluhan desa dan kelurahan yang berada didaerah aliran sungai itu direndam air setinggi satu hingga dua meter.
Ketujuh kecamatan itu adalah Bintang Ara, Haruai, Tanta, Murung Pudak, Banua Lawas, Muara Harus, Kalua bahkan ibukota kabupaten yakni Kecamatan Tanjung sebagian besar pemukiman warga dialiri sungai dimasuki air.
Menurut warga setempat Yarto, ketinggian air mulai memasuki rumah mereka sejak Kamis pagi meskipun dalam sepekan terakhir tak dilanda hujan, Sungai Tabalong tetap meluap, luapan Sungai Tabalong ini ia duga akibat kiriman air dari hulu di Kecamatam Bintang Ara yang terlebih dahulu direndam banjir kemudian disusul kecamatan lainnya, salah satunya Kelurahan Belimbing Kecamatan Murung Pudak.
Akibat banjir ungkap Yarto, aktivitas mereka terganggu karena akses ajalan desa dan kabupaten digenangi air. “Terpaksa bepergian keluar rumah menggunakan sampan atau mengurangi aktivitas diluar rumah,” ucapnya.
Ketujuh kecamatan itu adalah Bintang Ara, Haruai, Tanta, Murung Pudak, Banua Lawas, Muara Harus, Kalua bahkan ibukota kabupaten yakni Kecamatan Tanjung sebagian besar pemukiman warga dialiri sungai dimasuki air.
Menurut warga setempat Yarto, ketinggian air mulai memasuki rumah mereka sejak Kamis pagi meskipun dalam sepekan terakhir tak dilanda hujan, Sungai Tabalong tetap meluap, luapan Sungai Tabalong ini ia duga akibat kiriman air dari hulu di Kecamatam Bintang Ara yang terlebih dahulu direndam banjir kemudian disusul kecamatan lainnya, salah satunya Kelurahan Belimbing Kecamatan Murung Pudak.
Akibat banjir ungkap Yarto, aktivitas mereka terganggu karena akses ajalan desa dan kabupaten digenangi air. “Terpaksa bepergian keluar rumah menggunakan sampan atau mengurangi aktivitas diluar rumah,” ucapnya.
Dari pantauan KALIMANTAN VIEW, sebagian warga masih tetap bertahan dirumah dengan menyelamatkan barang-barangnya ke atas loteng bagi mereka yang bertempat tinggal berlantai dua, sementara yang lainnya terpaksa mengungsi ketempat lebih aman.
Tetapi meskipun pemukiman mereka menjadi lokasi langganan banjir, warga menyatakan mereka tidak khawatir dengan kondisi itu. Warga menolak jika pemerintah daerah melakukan relokasi, alasannya tempat tinggal mereka sekarang lebih mudah menjalankan usaha seperti berdagang.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi jalan Trans Kalimantan di Desa Mantuil Kecamatan Kalua yang menghubungkan Kalimantan Selatan - Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Dilokasi ini jalan aspal direndam air setinggi 40 centimeter sehingga kendaraan harus perlahan melintasinya.
Sementara sesuai data Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, sebanyak enam sekolah dasar turut terendam sehingga pihak sekolah dihimbau untuk meliburkan siswanya, aktivitas belajar mengajar bisa kembali dilakukan usai air menyurut. (hakim/al)
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi jalan Trans Kalimantan di Desa Mantuil Kecamatan Kalua yang menghubungkan Kalimantan Selatan - Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Dilokasi ini jalan aspal direndam air setinggi 40 centimeter sehingga kendaraan harus perlahan melintasinya.
Sementara sesuai data Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, sebanyak enam sekolah dasar turut terendam sehingga pihak sekolah dihimbau untuk meliburkan siswanya, aktivitas belajar mengajar bisa kembali dilakukan usai air menyurut. (hakim/al)
Sumber Berita Kalimantan View
Tidak ada komentar:
Posting Komentar